hasil talkshow dan diskusi bersama Kartika Dewi Sari M.Psi & @ellenkristi kadiv edukasi @AIMI_Jateng
ada ketakutan dalam diri orang tua terhadap kemampuan anak dalam menggunakan berbagai teknologi seperti HP, Komputer, TV, video game, internet, dan sebagainya. tapi dengan ketakutan itu kita tidak bisa lantas mengurung anak dari teknologi, karena era sekarang ini tekhnologi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita.
Peran orang tua sangat penting bagi kehidupan anak di segala aspek, untuk itu, kita harus bisa selalu belajar dan belajar untuk mengikuti perkembangan anak dan lingkungannya, dan juga bersikap terbuka, juga mau menerima banyak masukkan dari berbagai pihak.berikut ini hasil sharing yang saya dapat
- Televisi : TV dapat memberikan dampak baik (sebagai sarana pendidikan, pengetahuan baru, dan informasi) dan lebih banyak memberikan dampak buruk (kekerasan, perilaku konsumtif, kosa kata yang tidak sesuai umur, meniru semua adegan, dan syaraf mata yang rusak)
menurut para ahli syaraf internasional :
- bayi sampai dengan usia 2 tahun TIDAK BOLEH menonton TV, walaupun acaranya baby tivi sekalipun, karena akan menyebabkan kerusakan syaraf mata
- sedangkan usia 2 tahun sampai anak2 diperbolehkan menonton televisi selama 2 JAM dengan pendampingan penuh dari orang tua
- tidak semua acara kartun bisa dikonsumsi oleh anak2 dan balita, seperti bernard bear, naruto, the simpsons, dan kartun yang memuat kekerasan dan percintaan, juga kartun yang berbau sara JANGAN perbolehkan buah hati kita untuk menonton
- jika sudah terlanjur kecanduan dg film tersebut, kita harus bersikap tegas untuk tidak memperbolehkan buah hati kita menonton, dg alasan yang jelas dan bisa diterima, saat anak merengek kita bisa mengalihkan perhatian ke aktifitas lain yang di sukai, seperti menggambar, main bola, dsb. Lebih baik anak merengek 2 hari daripada perilakunya meniru film tersebut selamanya
- Ayah dan Bunda harus konsekuen dengan aturan yang dibuat keluarga ; jam menonton TV, dan acara yang boleh ditonton bersama, jangan bersikap plin-plan, saat anak tidak boleh nonton bernard, kita malah mengganti dg acara sinetron
- Berita TV di Indonesia sarat muatan kekerasan ; pembunuhan, demo, penyiksaan, politik kotor, jangan menonton berita bersama anak2
- Dampingi buah hati menonton TV, dan beri penjelasan tentang apa yang dia lihat
- Hati hati dengan iklan disela acara TV
- cukup satu tivi dan berada di area publik
- jangan membuat ruang TV terlalu nyaman, sehingga anak betah nonton TV berlama- lama
- jadikan anak terdidik untuk memilih acara TV yang boleh dan tidak boleh ditonton, beri dia IMUN untuk menolak acara yang tidak baik untuk usianya
2. Handphone
- Keinginan kita untuk mebekali anak dg HP agar mudah dihubungi dan menghubungi ortu hanya dimanfaatkan sebesar 2% (menurut survey)
- sebaiknya kita menguasai teknologi HP yang dipegang oleh anak, agar bisa dg mudah mengecek apa saja isi HP, baik yang dikirim maupun yang di terima buah hati, tanpa membuatnya tersinggung
- beri kejelasan dan konsekuensi nya saat kita membolehkan anak memiliki HP nya sendiri jika diperlukan
3. Internet
- Ayah dan Bunda harus bisa menggunakan internet, agar lebih mudah mengawasi dan membimbing buah hati
- anak boleh menggunakan internet, selama konten yang di akses sesuai dg usia
- ajarkan anak untuk membuka situs yang bersifat edukatif
- cari ilmu pengetahuan bersama anak melalui internet
- beri batasan yang jelas, mana yang boleh dan tidah boleh dilakukan ; berkenalan dan memberi alamat kpd orang asing, foto pribadi, dan pengaktifan web cam
- Gunakan fasilitas pengunci situs porno yang banyak tersedia
- cek history konten yang diakses buah hati, tanpa membuatnya tersinggung
- saat anak mengalami pelecehan di dunia maya, jangan langsung memarahi atau menghakimi anak, kita harus merangkul buah hati, dan mencari tau sebab dan penyelesaiannya, terlibatlah di dunia nyata dan dunia maya buah hati kita
- tempatkan komputer di area publik, sehingga kita bisa mengontrol kegiatan anak setiap saat
4. Game
- semakin mudah didapat dg download atau berupa VCD dan DVD, dampingi anak untuk memilih game yang akan dimainkan
- Game yang diperbolehkan harus bersifat edukatif, ilmu pengetahuan, tiak mengandung unsur kekerasan, sara, dan seks
- orang tua harus mengecek isi game, tidak hanya dari covernya saja, tapi harus memainkan game tsb, sebelum anak2 memainkannya, sehingga kita bisa menghindari anak melihat isi game yang tidak pantas
- perhatikan reward yang diterima saat menang dalam permainan ; beberapa game memberikan reward berupa seks, atau pesta minuman keras
- JANGAN PERBOLEHKAN anak main game yang mengandung unsur kekerasan, sekecil apapun itu ; terkadang kita tidak menyadari bahwa game tersebut berdampak buruk terhadap anak ; contoh : ANGRY BIRD : game ini seolah mengajarkan strategi burung yang dilempar untuk merobohkan benteng, padahal nilai yang terserap adalah untuk menang kita (burung) harus menyakiti orang lain (babi), dan pemenang boleh mengejek yang kalah
- Tidak semua Game bergambar kartun bisa dimainkan oleh anak
- beri kejelasan waktu jam berapa anak boleh main game, dan berapa lama, hindari game PERANG, dan BAKU TEMBAK, banyak GAME edukatif yang bisa kita berikan dari pada game kekerasan
- dampingi buah hati saat memainkan game
-- catatan ini bukan merupakan kesimpulan saya pribadi, dan merupakan hasil dari talkshow dan diskusi tersebut --
semoga bermanfaat dan menjadikan ayah bunda dan buah hati kita sebagai generasi cerdas
